Laporan
Hasil
WORKSHOP
PENANGGULANGAN GIZI BURUK SECARA HOLISTIK (MENYELURUH)
KABUPATEN
MUSI RAWAS TAHUN 2015
HASIL
PERTEMUAN
- Narasumber dari Dinas
Kesehatan : Dr. H. Tjahjo Kuntjoro, M.Kes dengan materi Strategi
Perencanaan Daerah Dalam Rangka Penurunan AKI, AKB, Gizi Kurang dan
Stunting (Pendek), Ma’rifat, SKM, M.Si memaparkan materi Masalah Gizi di
Kabupaten Musi Rawas dan Keterpaduan Kerjasama Lintas Program Kesehatan
dan Sektor Pemerintahan yang terkait dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Narasumber pusat menyajikan materi: Kebersamaan dalam
Menanggulangi Masalah Gizi, Faktor Penyebab Masalah Gizi dan Beberapa
Faktor yang Menyebabkan Masalah Pendek.
- Peserta yang hadir 82 orang peserta dari DPRD dati II
komisi IV berhalangan hadir, digantikan peserta dari Kecamatan Tiang
Pungpung Kepungut yang datang 2 orang. Peserta PMD digantikan
dari Dinas Kesehatan program Pemberdayaan.
- Pertanyaan yangtimbul
dalam workshop:
-
Bagaimana menanggulangi masalah gizi yang timbul
dikarenakan kemiskinan: untuk masalah kesehatan balita tersebut akan diperiksa
di Puskesmas atau di RS apakah punya penyakit infeksi penyebab terjadinya gizi
buruk atau tidak dan akan ditangani sesuai dengan protap. Setelah penanganan
dilakukan di RS atau Puskesmas sudah mengalami peningkatan kesehatan maka balita
di kembalikan ke keluarganya. Selanjutnya akan dipantau secara kontinyu oleh
petugas kesehatan. Keluarga yang sangat miskin sangat memerlukan bantuan lain
selain dari Dinas Kesehatan berupa bantuan modal untuk usaha peningkatan
pendapatan, maka data balita tersebut ditembuskan kepada Bapak Camat dan
instansi yang terkait lainnya.
-
Kasus kurang gizi pada balita di desa kebanyakan
disebabkan karena kurangnya konsumsi protein hewani. Keadaan ini dapat
ditanggulangi bersama antara Dinas Kesehatan, Badan Penyuluh Lapangan, Dinas
Peternakan dan Perikanan, PKK, BAZIS dan Badan Ketahanan Pangan untuk melakukan
pemberian usaha peternakan seperti: ternak puyuh, ayam kampong, bebek,
inseminasi pada peternak sapid an lain-lain, kepada keluarga miskin.
-
Dana untuk pembangunan sumber daya manusia lebih
kecil dibandingkan dengan dana untuk pembangunan fisik. Pertanyaan ini
sebenarnya dijawab oleh DPR Komisi IV dikarenakan tidak hadir maka
narasumber pusat yang menjawab: untuk
mengajukan dana pembangunan sumber daya manusia maka kita harus mempunyai data
yang lengkap, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
-
Bagaimana meningkatkan minat ibu untuk membawa
balitanya ke posyandu dan melaksanakan ASI Eksklusif? Kita kembalikan fungsi
Posyandu yaitu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita bukan
sebagai tempat menimbang anak. Ibu-ibu diprovokasi tentang pertumbuhan
dan perkembangan balitanya dan manfaatnya untuk masa depannya.
-
Hulu dari terjadinya masalah gizi adalah faktor
ekonomi, politik dan keamanan bagaimana cara mencegahnya? Dari kepolisian RI
resort Musi Rawas menerangkan bahwa tugas mereka adalah:
-
memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat;
-
menegakan hukum, dan
-
memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.
Kepolisian siap mengamankan adanya kejahatan sexual dan
narkoba yang akhirnya akan berdampak pada turunnya kualitas sumber daya
manusia.
- Semua
peserta bersepakat secara bersama mencegah dan menanggulangi
masalah gizi dari masing-masing program yang ada dan menjalin kerjasama
untuk menangulangi kasus gizi buruk secara terpadu dan berkelanjutan
dengan membuat SK Tim Gerak Cepat Penanggulangan Gizi Buruk Kabupaten Musi
Rawas yang di tanda tangan.
- Semua Instansi, Organisasi dan
Kepolisian siap mencegah terjadinya masalah gizi yang disebabkan oleh faktor-faktor
non kesehatan seperti: kemiskinan, pengangguran dan keamanan lingkungan.
Panitia dan Nara
Sumber
Nara Sumber Pusat:
Bapak DR. Abas Basuni, M.Sc (kiri depan no.2), Bapak Dr. H.Tjahjo Kunjoro,
M.Kes (paling Kanan Depan), Asisten IV
Eddi ISwanto, M.Si, Ma’rifat, SKM, M.Si
(Tengah belakang)
Panitia:
H.AliusFranseda, ST, MM (Penanggung jawab)depan kiri , Maya K Sidabutar, SKM,
MM (Ketua) atas kanan, Siphidayani, SKM (Sekretaris) kiri atas, Huswatun Hasanah dan Riska Amelia (Anggota)