Pemantauan Status Gizi Balita (PSG)
Kabupaten Musi Rawas tahun 2013
Status gizi balita merupakan salah
satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu
cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan anthropometri. Sejak tahun
2010 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar Anthropometri
WHO-2005 yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat
badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih
(z-score>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang
(z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score <-3 SD) untuk index
berat badan menurut umur. Namun dari beberapa studi/survei yang melakukan
pengukuran berat badan dan tinggi badan (BB/TB), pada umumnya, pengukuran BB/TB
menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan sensitif/peka
dibandingkan prevalensi berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur seperti
hasil dari pengukuran prevalensi gizi kurang menurut BB/TB (wasting). Untuk
mengetahui status gizi balita secara proposional maka dilakukan juga pengukuran
dengan indeks TB/U dengan kategori: sangat pendek (z-score <-3), pendek
(z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan normal (z-score-2 SD sampai +2 SD). Bila
dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik
relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk
lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan.
Kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh Kabupaten
Musi Rawas tahun 2012 diukur pada 5500 sampel balita 0 – 59 bulan. Pengambilan sampel secara acak menggunakan interval. Metode yang
digunakan crossectional/ potong lintang yaitu: dilakukan hanya sekali
pengukuran pada bulan Juli 2012.
Berdasarkan indikator BB/U didapat hasil:
-
anak yang berstatus gizi baik: 87,95
%,
-
anak yang berstatus gizi kurang: 7,95
%
-
anak yang berstatus gizi buruk: 0,71
%
-
anak yang berstatus gizi lebih: 3,22
%
Berdasarkan indikator BB/TB didapat hasil:
-
sangat kurus: 0,76%
-
kurus: 5,67%
-
normal: 82,53%
-
dan status gizi lebih: 6,69%.
Berdasarkan indikator TB/U didapatkan hasil:
-
sangat pendek : 3,24 %
-
pendek: 11,5%
-
normal: 83,45%
-
tinggi: 1,76 %
Berdasarkan patokan dari atau sasaran dari program
perbaikan kategori status gizi buruk dan status gizi kurang harusnya berada di bawah
15 %. Melihat data status gizi kurus+sangat kurus (baca:
kurus tambah sangat kurus) di Kabupaten Musi Rawas sebesar 6,43% dapat diintepretasikan
bahwa status gizi balita di Kabupaten Musi Rawas masih dikategorikan
sebagai daerah rawan gizi ringan.
Terdapat 16 balita yang berstatus gizi
sangat kurus dengan penyakit penyerta yaitu: penyakit TB paru dan Hepatoma,
ISPA dan diare. Balita-balita yang berstatus gizi buruk dan mempunyai penyakit
penyerta sudah mendapatkan perawatan di Rumah sakit sampai dinyatakan boleh
pulang oleh dokter, dilanjutkan perawatan di rumah dengan pengawasan dari bidan
desa setempat. Balita yang berstatus gizi sangat kurus lainnya tanpa penyakit
penyerta di bawah pengawasan dan perawatan petugas kesehatan terutama petugas
gizi puskesmas dan bidan desa.
Daerah atau kecamatan yang status gizinya (sangat
kurus+kurus/KEP) telah berada dibawah 15% hanya sebagian besar wilayah Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah rawan
terjadi masalah gizi ringan, terutama hal-hal yang berhubungan dengan asupan
konsumsi energi dan protein yang masih kurang, pola asuh yang belum jelas dan
penyakit-penyakit infeksi pada anak balita yang masih sering terjadi.
A.6.
Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TB-ABS)
Tinggi
badan anak baru masuk sekolah merupakan refleksi status gizi pada umur
sebelumnya atau umur balitanya. Anak dengan riwayat kekurangan Energi dan
Protein (KEP) yang berat dan menahun sulit untuk mengejar ketinggalan
pertumbuhannya dalam waktu singkat guna mencapai tinggi badan normal sesuai
umurnya. Oleh karena itu tinggi badan anak baru masuk sekolah dapat
menggambarkan tingginya prevalensi gangguan pertumbuhan pada anak tersebut.
Faktor paling mendasar yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak adalah
keadaan sosial ekonomi keluarga meliputi: pendapatan, pendidikan, pengetahuan,
jumlah anggota keluarga dan lain-lain.
Dari pengukuran anthropometri anak
sekolah pada 192 SD (7356 anak) di Kabupaten
Musi Rawas di dapat hasil persentase status gizinya:
Indikator
BB/U :
-
Buruk : 0,56%
-
Kurang : 12,9%
-
Baik : 83,3%
-
Lebih : 3,25%
Indikator
TB/U :
-
Sangat pendek : 3,34%
-
Pendek : 18,8%
-
Normal : 76,4%
Indikator
BB/TB :
-
Kurus Sekali : 0,79%
-
Kurus : 7,48%
-
Normal : 72,7%
-
Gemuk : 19,4%
Indikator
IMT/U:
-
Kurus : 15,5%
-
Normal : 58,6%
-
Overweight : 9,79%
-
Obesitas : 15,4%
Dilihat
dari hasil pengukuran ternyata anak-anak SD baru masuk sekolah 22,14% berstatus
gizi pendek, hal ini berkontribusi dengan angka status gizi gemuk yang cukup tinggi
yaitu 19,4%.